referal

Baca Qur'an

Monday, December 6, 2010

Cara Mudah Mencerdaskan Anak

“Syifa itu cerdas sekali. Otaknya jalan. Kalau diskusi, seperti orang dewasa.” Begitu kata beberapa guru putri kami itu (9 tahun) yang sampai ke telinga istriku.
“Maklum, bapaknya ‘kan penulis,” timpal 1-2 orang diantara mereka.
Hmmm… Aku jadi bertanya-tanya dalam hati.
1) Benarkah anak kami itu cerdas? Ah, aku tidak terlalu mempedulikannya. Apakah diatolol ataukah jenius, dia perlu belajar terus!
2) Kenapa, ya, kalau ada anak yang cerdas, orang-orang jadi teringat pada bapaknya? Bukankah peran ibu kepada anak, terutama di masa kanak-kanak, lebih besar?
3) Apakah penulis itu, termasuk diriku, cerdas? Belum tentu. Nyatanya, sejumlah pengunjung blogku menyebutku tolol, bodoh, jahiliyah, dsb.
4) Apakah kemampuan berdiskusi itu pertanda cerdas? Mungkin ya, mungkin juga tidak. Kecerdasan ‘kan ada banyak jenisnya. Dalam diskusi, yang menonjol hanyalah kecerdasan logis dan verbal. Bisa saja seseorang memiliki kecerdasan logis dan verbal yang cukup tinggi, tetapi kecerdasan sosial atau lainnya rendah.
Seraya bertanya-tanya dalam hati, aku pun berjawab-jawab. Apakah anak kami menjadi cerdas ataukah tidak, yang penting bahwa kami berusaha mencerdaskan anak. Apa pun hasilnya, kami bertawakkal sajalah.
Menurutku, ada satu cara yang mudah untuk mencerdaskan anak dalam hal kecerdasan logis dan verbalnya. Caranya, sering-sering berdialog dengan anak, tetapi…. (Nah, ada tapinya lo! Jadi, baca sampai tuntas, ya!)
Dalam pengamatanku, ada banyak orangtua yang berdialog dengan anak dengan menempatkan anak dalam posisi yang lebih rendah. Anak dianggap kurang pengalaman, lebih bodoh, nakal, dsb. Dengan posisi begini, orangtua cenderung menggurui anak. Seolah-olah, tugas orangtualah berkata-kata, sedangkan tugas anak adalah mendengar saja. Anak yang membantah omongan orangtua dianggap kurang ajar. Kata-kata sang anak yang bukan bantahan pun seringkali dikritik secara tajam, bahkan kasar, karena sang orangtua menilainya tidak benar, tidak baik, tidak sopan, dsb. Akibatnya, surutlah kemauan anak untuk berkata-kata. Hasilnya, si anak menjadi tidak terbiasa berkata-kata. Akhirnya, dengan keadaan begitu, bagaimana mungkin si anak itu menjadi lihai berkata-kata?
Oleh karena itu, ketika berbincang-bincang dengan anak-anakku, seringkali aku berusahamenempatkan diri dalam posisi yang lebih rendah. Mereka kuanggap lebih pintar, lebih berpengalaman, dan lebih beradab daripada diriku. Dengan begini, aku cenderung belajar dari anak-anakku. Tugas anak-anak adalah membiasakan diri berkata-kata, sedangkan tugas orangtua adalah menjadi “pendengar yang baik”. (Untuk menjadi pendengar yang baik, lihat “10 Kiat Menjadi Pendengar Yang Baik“.)
Dengan membiasakan anak berkata-kata, maka akan berkembanglah kecerdasan verbalnya. Terus, bagaimana dengan kecerdasan logisnya? Bagaimana cara mudah untuk mengembangkannya?
Caranya, seiring dengan menjadi “menjadi pendengar yang baik”, adalah “menjadi penanya yang baik”. Dengan menempatkan diri dalam posisi yang lebih rendah daripada anak, mudahlah bagi kita untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Bila perlu, kita dapat mengajukan pertanyaan “konyol” ala orang blo’on (seperti Welas dalam sinetron Suami-Suami Takut Istri). Tentu saja, tidak semua pertanyaan dapat mencerdaskan anak. Pertanyaan sulit, misalnya, justru akan membuat anak merasa bodoh. Pertanyaan yang mencerdaskan adalah yang merangsang anak untuk mengolah kembali apa yang sudah dia amati, dia dengar, dia pelajari, dan sebagainya, sehingga anak itu mampu mengambil kesimpulan sendiri. (Untuk contoh, silakan perhatikan dialog antara diriku dengan Syifa di postingan “Bila Guru Menanam Kebencian di Benak Murid“.)
Dengan membiasakan anak mengambil kesimpulan sendiri, maka berkembanglah kecerdasan logisnya. Iya, nggak?
Jadi, cara mudah untuk mencerdaskan anak (terutama dalam hal kecerdasan logis dan verbal) adalah “menjadi pendengar yang baik” dan “menjadi penanya yang baik”.
Wallaahu a’lam.

artikel :

3 comments:

Unknown said...

longchamp, ray ban sunglasses, chanel handbags, nike air max, louis vuitton, replica watches, longchamp outlet, louis vuitton outlet, ugg boots, nike roshe run, tory burch outlet, ray ban sunglasses, air max, louis vuitton outlet, uggs on sale, longchamp pas cher, louboutin pas cher, kate spade outlet, louis vuitton, oakley sunglasses, prada outlet, oakley sunglasses, longchamp outlet, gucci outlet, nike air max, nike free, oakley sunglasses, nike free, michael kors, tiffany jewelry, prada handbags, louboutin, polo ralph lauren outlet, christian louboutin outlet, ralph lauren pas cher, replica watches, polo ralph lauren outlet, nike outlet, louboutin shoes, louboutin outlet, sac longchamp, ugg boots, louis vuitton, air jordan pas cher, burberry, oakley sunglasses, jordan shoes, cheap oakley sunglasses, ray ban sunglasses, tiffany and co

Unknown said...

moncler, canada goose outlet, canada goose outlet, swarovski crystal, thomas sabo, louis vuitton, pandora jewelry, wedding dresses, pandora jewelry, moncler, supra shoes, ugg,uggs,uggs canada, pandora charms, moncler, canada goose, swarovski, lancel, barbour jackets, ugg,ugg australia,ugg italia, moncler, moncler, moncler outlet, canada goose uk, karen millen, moncler, barbour, canada goose, hollister, montre pas cher, marc jacobs, pandora charms, juicy couture outlet, toms shoes, moncler, replica watches, sac louis vuitton pas cher, bottes ugg, doudoune canada goose, juicy couture outlet, ugg boots uk, ugg pas cher, links of london, canada goose, louis vuitton, louis vuitton, canada goose, louis vuitton, coach outlet

yanmaneee said...

kobe shoes
balenciaga
longchamp handbags
lebron shoes
yeezy supply
kyrie irving shoes
kobe 11
golden gooses
off white jordan 1
jordans shoes