referal

Baca Qur'an

Wednesday, December 8, 2010

Peneliti: Kebanyakan Vitamin D Juga Enggak Baik

Detail Berita
(Foto: gettyimages)
SEBUAH
penelitian terbaru mengatakan bahwa Anda membutuhkan vitamin D lebih dari yang Anda konsumsi, tetapi kurang dari yang Anda bayangkan.

Vitamin D diyakini mampu memerangi masalah kesehatan, termasuk depresi, kanker, asma, bahkan autisme. Namun dengan mempertimbangkan lebih dari 1.000 studi kesehatan, Institute of Medicine menegaskan bahwa asupan vitamin D yang terlalu tinggi tidak memberi manfaat yang lebih baik bagi tubuh.

Para peneliti bersikeras bahwa satu-satunya manfaat vitamin D dan kalsium yang telah terbukti adalah membantu tubuh terhindar dari rakhitis (pelunakan dan melemahnya tulang pada anak-anak) dan mempertahankan kekuatan tulang.

"Untuk kesehatan tulang, angka asupan vitamin D sudah sangat baik dan bisa mencakup sebagian besar populasi. Karena kami tidak memiliki data vitamin D atau kalsium untuk manfaat yang lain, maka kami tidak dapat memberi rekomendasi," terang Dr Steven Clinton dari Ohio University, salah satu ahli yang terlibat dalam Institute of Medicine, seperti dilansir dari Shine, Rabu (1/12/2010).

Para peneliti merekomendasikan asupan vitamin D sehari; 700 mg untuk anak usia 1-3 tahun, 1.000 mg untuk anak usia 4-8 tahun, 1.300 mg untuk usia 9-18, dan 1.000 mg untuk orang dewasa di atas usia 19 tahun. Ibu menyusui mungkin memerlukan ekstra vitamin D, juga gadis remaja yang kebanyakan kurang kalsium. Dan bagi wanita pascamenopause, sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen kalsium terlalu banyak.

Menurut peneliti lain, Dr Glenville Jones, profesor biokimia dan kedokteran di Queens University di Ontario, dosis ekstra kalsium dan vitamin D tidak membantu sama sekali. "Hanya ada sedikit keuntungan saat Anda mengonsumsi suplemen tambahan," jelasnya.

Mengundang komentar tidak setuju

Namun, beberapa peneliti lain menyatakan tidak setuju dengan temuan penelitian tersebut. Pada 2007, D-Action Consortium, kelompok 41 peneliti vitamin D, mengatakan bahwa asupan minimal 2.000 IU (international unit) vitamin D sehari (10 kali jumlah yang disarankan pada 1997) bermanfaat untuk mengurangi insiden serangan jantung, bakteri infeksi seperti flu, dan jenis kanker tertentu.

“Rekomendasi peningkatan asupan vitamin D merupakan langkah ke arah yang benar," kata Dr Michael Holick, profesor kedokteran, fisiologi, dan biofisik di Boston University.

Ia tidak setuju dengan definisi kekurangan vitamin D yang dikatakan penelitian terbaru, bahwa anak-anak membutuhkan 1.000 IU (international unit) dan orang dewasa memerlukan 2.000-3.000 IU setiap hari untuk memaksimalkan kesehatan tulang.

"Ada banyak bukti yang mengaitkan kekurangan vitamin D dengan berbagai penyakit kronis serius termasuk penyakit autoimun, kanker mematikan, dan penyakit jantung. Saya percaya bahwa vitamin D memang memiliki manfaat kesehatan yang penting di luar kesehatan tulang," terang Dr Michael.

Sumber vitamin D itu banyak

Jadi, apakah kita harus secara aktif mengonsumsi lebih banyak vitamin D? Ya dan tidak. Menurut penelitian Institut of Medicine, banyak dari makanan pokok—termasuk roti, susu, dan produk susu lainnya— turut diperkaya kalsium dan vitamin D.

Selain itu, tubuh kita juga mensintesis vitamin D setelah terpapar sinar matahari. Tapi, gunakan perlindungan jika Anda harus terpapar matahari untuk menghindari kanker kulit.

Dr Holick—orang pertama yang mengidentifikasi bentuk sirkulasi utama vitamin D dalam darah manusia dan menentukan bagaimana vitamin D disintesis di kulit—menyatakan tidak setuju.

"Anda tidak dapat memeroleh cukup vitamin D lewat pola makan," katanya.

Ia menyarankan tiga langkah untuk mempertahankan status vitamin D dalam tubuh, yakni mengonsumsi makanan alami mengandung vitamin D, tubuh cukup mendapatkan paparan sinar matahari, dan mengonsumsi suplemen vitamin D.


artikel :
http://lifestyle.okezone.com/read/2010/12/01/195/399014/peneliti-kebanyakan-vitamin-d-juga-enggak-baik