Tuesday, December 7, 2010

Pengalaman dengan Kista Bartholin

Menyambung tulisan kista bartholin, kronologis kisahnya saya paparkan aja ya sekalian biar bisa dibaca yang lain. Selain untuk menghindari kesalahpahaman tentang kista ini dan adanya informasi yang simpang siur sebaiknya ditanyakan ke dokter prosedur apa yang akan digunakannya. Pasien berhak mendapatkan informasi treatment yang dilakukan, termasuk dalam kondisi emergency. Oya semua dokter ini adalah di Amerika Serikat tepatnya di Mountain View, California, tempat saya mukim sekarang.

Kira-kira dua minggu menjelang puasa tahun ini saya sepedaan. Santai aja sih, rutenya juga datar2 aja. Walau ngga seperti di East Coast tapi lumayanlah memeras keringat. Sehari setelah itu saya merasakan sakit di bagian bawah vagina antara mulut rahim dan dubur. Saya kira hanyalah bisul kecil atau pantat sakit setelah sepedaan. Ternyata beberapa hari kemudian rasa sakit ini makin bertambah, hingga membuat duduk ngga nyaman. Rasa sakit itu seperti benjolan sebesar ibu jari, meradang dan bikin panas dingin.

Tadinya saya abaikan, karena memang ngga terlalu perhatian. Saya obatin obat flu biasa. Tapi kok lama2 benjolnya itu kerasa keras. Sebelum yakin dibawa ke RS saya cari beberapa artikel di internet tentang cyst (kista) ini. Beberapa jurnal medis menyebutkan ini adalah bentuk infeksi di kelenjar bartholine. Dua kelenjar ini letaknya disamping bibir vagina dan berfungsi penghasil cairan lubrikasi jika melakukan hubungan seksual. Entah kenapa kemudian ada bakteri yang nyangkut disitu menyebabkan terhambat dan jadi infeksi. Beberapa tahun lalu jurnal menyebutkan bakteri ini termasuk tipe STD (Sexual Transmitted Desease -seperti chlamydia) atau bakteri di bagian perut. Tapi bukan berarti si penderita ini masuk katagori STD loh. Dulu iyah tapi sekarang setelah ditemukan bakteri jenis lain, kista bartholin ini dikatagorikan sebagai infeksi biasa. Hal ini memperkuat dugaan saya, karena sekitar bulan January 2008 saya check up (Health Screener) di Raffles Hospital Singapore dan dinyatakan sehat dalam dan luar :)

Kista Bartholin ini biasa terjadi pada wanita usia produktif, baik yang punya anak atau belum. Prosedur yang disarankan adalah operasi ringan (office surgery) disebut marsupalitation, mengeluarkan nanah (abscesses) dan membersihkan jaringan penyebab infeksi itu.

Besoknya saya ke bagian darurat RS di Palo Alto Medical (maksudnya sih biar cepet ditangani -trus misalnya ada periksa berikutnya bisa dirujuk darisini). Dokter pertama yang memeriksa saya, dokter Ahluwalia segera melakukan operasi untuk mengeluarkan infeksi nanah. Ringan karena hanya bius lokal dan sebentar (30 menit plus membersihkannya). Karena proses pengeluaran nanah itu didaerah sensitif, jadi pas suntik bius-nya lumayan kaget. Kelenjar itu kemudian diiris untuk mengeluarkan cairan dan disedot sampai habis. Perlu diketahui operasi ini ngga ada sangkut pautnya dengan rahim, jadi ngga diiris lewat perut. Begitu selesai, dokter memasukkan alat kecil semacam tali yang dibiarkan menggantung hingga 4-5 hari. Tali ini fungsinya untuk membiarkan cairan keluar dan mengering.

Selama periode itu disarankan mandi berendam air hangat dengan cairan anti infeksi sehari dua kali. Kalo ngga ada bath tub, dokter menyarankan memakai ember bayi, diisi air hangat dan duduk disitu. Namanya sitz bath.Sebenarnya ini membantu membunuh bakteri juga mempercepat keringnya luka. Jelas ngga boleh berhubungan seksual selama masa penyembuhan. Biasanya dokter meminta 2 minggu. Saya diberi obat antibiotik Amoxiln 875mg dan diminta kembali setalah obat selesai.

Abis operasi rasanya ya males aja kemana-mana karena bekas irisan tadi. Hanya bisa duduk dan tidak melakukann aktivitas banyak. Saya masih bisa masak ringan atau bikin minum, berusaha ngga tiduran. Bahkan saking pengen melupakan rasa sakit, saya pake jalan biarpun santai saja. Dua hari kemudian tali kecil itu keluar sendiri, saya bawa ke RS untuk konfirmasi. Dokter (cowok -lupa namanya tapi menjelaskan panjang lebar) bilang, susah nemukan bekas irisan karena udah tertutup. Dia bilang ngga papa, dan diminta ketemu Dr. Ahluwalia lagi.

Sekitar 10-12 hari kemudian saya balik meminta dokter melihat luka karena saya ngerasa masih ada infeksi. Saya ditangani dokter Yung (perempuan) dan seorang suster. Kali ini mereka bilang saya harus operasi lagi untuk mengeluarkan sisa2 yang kemungkinan menyebabkan infeksi balik lagi. Operasi yang kedua ini ngga tau kenapa lebih sakit terutama menyuntik bius. Menurut Dr Yung, karena sebenarnya akar infeksi itu lebih dalam dari yang diduga semula. Kali ini begitu selesai kateter (word catheter) yang diberikan ke saya lebih panjang dan besar. Seterusnya saya masih diberi Amoxilin dan harus menuruti dosis serta waktu minumnya. Sitz bath tetep saya lakukan. Terutama mengurangi rasa sakit dan pengganti mandi. Secara keseluruhan saya merasa sembuh setelah 7 hari, tapi itu tergantung pada kondisi masing2. Karena itu biasanya diminta balik lagi untuk check-up.

Saya bertanya ke dokter bagaimana agar kista ini ngga kembali lagi. Mereka semua ngga bisa memberikan jaminan. Banyak kombinasi yang membuat perempuan bisa terkena. Misalnya kebersihan, kondisi tubuh, sistem kekebalan, cuaca luar dsb. Salah satu yang disarankan adalah meningkatkan sistem imun tubuh, seperti vitamin dan pola makan . Sempat saya tanyakan apakah karena sepedaan itu, sehingga kista tadi muncul. Dokter Patti Allen (family doctor) malah bilang, jangan karena kista ini saya jadi berhenti kegiatan fisik. Sepeda bukan penyebabnya dia menegaskan.

Nah apakah semua wanita bisa kena? Jawabnya iya. Tapi hanya wanita dengan kondisi tertentu yang membuat kista ini menjadi infeksi. Hikmah dari peristiwa ini salah satunya malah jadi deket sama suami karena ngga punya pembantu (ndak pernah) jadi kami bahu membahu urusan rumahtangga. Walaupun saya operasi-nya sendirian, ngga ada temen tapi setiba dirumah hampir semua pekerjaan domestik dijalankan suami. Hikmah lain, menjaga makan dan kondisi tubuh itu penting banget walaupun saya ini rajin olahraga dan sehat tetap aja kena.

Dampak setelah operasi sih ngga ada. Bekas luka juga ngga kliatan, apalagi mata telanjang. Paling bisa ya diraba, itupun semakin lama bekasnya makin susah.

Jurnal ilmiah tentang penanganan infeksi kista bartholin ini bisa dibaca di
American Family Physician ( 1 July 2003), ada gambarnya (agak ngeri klo belum biasa liat), bisa didunlud pdf dihttp://tinyurl.com/6s4how

Untuk biaya dan prosedur di Singapura ataupun Indonesia saya tidak tahu. Tapi di US, kista ini termasuk emergency jadi dibayar oleh asuransi. Ongkos per operasi berkisar antara $600 dengan biaya dokter antara $100-200.



artikel :
http://ambarbriastuti.multiply.com/journal/item/530/Pengalaman_dengan_Kista_Bartholin_

31 comments:

  1. Wah terimakasih sekalk atas share pengalamannya.. kebetulan saat ini saya sedang mengalaminya sangat tidak kuat menahan sakit dan nyerinyA saat peradangan ini....

    ReplyDelete
  2. sy skitar sminggu yg lalu baru mengalaminya,tp spertinya tindakan kita berbeda.mnurut dokter yg mnangani sy,"saluran" sy tdk ditutup lg tp dibiarkn trbuka dg harapn tdk trjadi lg.yg sy khawatirkn skrng adlh,saluran trsebut kan brfungsi mnghasilkn cairn "pelumas",lalu bagaimana nanti saat brhubungan,apakah akan kering?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang gimana mbak?apakah sudah sembuh total?

      Delete
  3. sy skitar sminggu yg lalu baru mengalaminya,tp spertinya tindakan kita berbeda.mnurut dokter yg mnangani sy,"saluran" sy tdk ditutup lg tp dibiarkn trbuka dg harapn tdk trjadi lg.yg sy khawatirkn skrng adlh,saluran trsebut kan brfungsi mnghasilkn cairn "pelumas",lalu bagaimana nanti saat brhubungan,apakah akan kering?

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. Sy sdh alaminya bbrpx. X ini jg sdg terkena nih. Sy pernah 2x diinsisi dan 2 hnya obat. Saat ini sy sdg coba dg obat jg tp yg herbal. Semoga berhasil. Mhn doa tmn2 jg moga ini g berulang lg.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.. Kalo saya kemarin kambuh pas tahun baru. Skrg saya udah kambuh lagi.. -/+ 1tahun penyakit ini menyerang saya. Saya belum pernah merasakan operasi karena takut. Ketika sakitnya menyerang ya Allah rasanya saya ingin putus asa .. Saya cm bisa nangis 😭

      Delete
    2. Aamiin.. Kalo saya kemarin kambuh pas tahun baru. Skrg saya udah kambuh lagi.. -/+ 1tahun penyakit ini menyerang saya. Saya belum pernah merasakan operasi karena takut. Ketika sakitnya menyerang ya Allah rasanya saya ingin putus asa .. Saya cm bisa nangis 😭

      Delete
    3. Obat herbalnya apa bu

      Delete
  7. Alhamdulillah biidznillah mlm ini persis saat sy berceloteh ini. Sy baru selesai merasakan ujung dari perjuangan seminggu melawan kista itu. Allah kabulkan doaku utk tdk hrs injakkan kaki ini atau rasakan pisau operasi dokter. saya sdh kapok dg pelayanan seorang dokter padahal di RS swasta yg terbilang favorit org2 berduit. Sehingga dalam 3 hr ini hati sy berkecamuk antara ingin segera bs leluasa beraktivitas dg segera ke dokter tapi rasa takut yg selalu menghalang, sambil ttp lanjutkan obat2 herbal itu.

    Allahu akbar, hanya Allah yg memiliki penyakit dan tentunya alhamdulilla sdh menyembuhkan melalui obat herbal pilihan amanku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf klo boleh tau, obat herbalnya apa ya bu?

      Delete
    2. Maaf klo boleh tau, obat herbalnya apa ya bu?

      Delete
  8. Obat herbalnya apa? Saya juga mau cba obatnya . Sy mauu sembuh tanpa di operasi bu

    ReplyDelete
  9. Rabu kemaren saya operasi kista batrolin.. mudah2an ga ada infeksi jadi ga perlu dioperasi lagi , yaAllahhh sakitnya luar biasa.

    ReplyDelete
  10. Rabu kemarin saya juga habis operasi kista bartholin. Perihnya tiap kena air luar biasa. Apakah selain berendam di air hangat ada treatment lain yang harus dilakukan agar luka cepat sembuh bu ? Saya gak kuat nahan perihnya. :( terima kasih.

    ReplyDelete
  11. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  12. Saya kemaren jg selesai oprasi kista bartolini di rsia muhaya bangka tengah + sesar karena saya ragu bila mau melahirkan normal. Allhndllh gk kerasa sedikitpun oprasi smpe pasca oprasi bius nya hilang pun gk krasa skit. Dan d ksih trapi antibiotic serta obat tetes untuk lokasi pasca oprasi kista bartolin nya.

    ReplyDelete
  13. terima kasih bunda telah berbagi pengalamannya tentang bagaimana operasi kista bartholin ini, izin share kembali.

    ReplyDelete
  14. Nice info, Sangat bermanfaat. Bagi anda yang memiliki masalah penyakit kelamin, anda bisa mengunjungi klinik Apollo untuk melakukan pemeriksaan. Klinik Apollo merupakan penyedia layanan kesehatan berbasis klinik yang menangani masalah penyakit kulit dan kelamin yang terletak di daerah Jakarta pusat. bekerja sama dengan berbagai rumah sakit serta klinik Internasional, juga ditunjang peralatan medis canggih serta dokter ahli spesialis yang sudah berpengalaman dibidangnya, anda bisa mengunjungi klinik apollo untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan segera.

    ReplyDelete
  15. Saya barusan pulang konsul tentang kista ini, semoga besok bisa operasi. Kista saya belum meradang. Kata dokter sebaiknya diangkat saat belum meradang, karena kalau sudah meradang dan abses maka ada kemungkinan kista akan muncul lagi setelah dilakukan treatment. Mungkin itu penyebab bunda-bunda yg kista nya berulang, imho

    ReplyDelete
  16. This is the most interesting information and fit into our topic. I want to share it with my friends

    ReplyDelete
  17. Bbrpa minggu yg lalu sy juga mengalami bartholine kak, dan jujur itu sakit bgt. Nyeri bgt. Alhamdulillah untuk saat ini Allah dah memberikan sy kesembuhan.
    Ini ada juga sedikit cerita ttg yg saya alami kmren, bisa dijadikan
    pengalaman juga untuk sahabat2...
    https://dwiayuna.blogspot.com/2022/03/bartholins-gland.html?m=1

    ReplyDelete